KETAHANAN ANTIMIKROBA: JALAN KE DEPAN 2017 (BAGIAN II)

Dalam artikel kedua ini, fokusnya akan berada pada area spesifik yang harus dilakukan oleh berbagai pemangku kepentingan dalam menghadapi AMR.

Pencegahan dan pengendalian

Resistensi antibiotik dipercepat oleh penyalahgunaan dan penggunaan antibiotik secara berlebihan, serta oleh pencegahan dan pengendalian infeksi yang buruk. Langkah bisa ditempuh di semua lapisan masyarakat untuk mengurangi dampak dan membatasi penyebaran resistensi.

Individu

Untuk mencegah dan mengendalikan penyebaran resistensi antibiotik, individu dapat:

  • Gunakan antibiotik hanya jika diresepkan oleh profesional kesehatan bersertifikasi
  • Jangan pernah meminta antibiotik jika petugas kesehatan Anda mengatakan bahwa Anda tidak memerlukannya
  • Selalu ikuti saran petugas kesehatan Anda saat menggunakan antibiotik
  • Jangan pernah berbagi atau menggunakan antibiotik sisa
  • Mencegah infeksi secara teratur dengan mencuci tangan, menyiapkan makanan secara higienis, menghindari kontak dekat dengan orang sakit, melakukan seks yang lebih aman, dan menjaga vaksinasi tetap up to date.

Pembuat kebijakan

Untuk mencegah dan mengendalikan penyebaran resistensi antibiotik, pembuat kebijakan dapat:

  • Pastikan rencana aksi nasional yang kuat untuk mengatasi resistensi antibiotik sudah ada.\
  • Meningkatkan pengawasan terhadap infeksi resisten antibiotik
  • Memperkuat kebijakan, program, dan implementasi tindakan pencegahan dan pengendalian infeksi
  • Mengatur dan mempromosikan penggunaan dan pelepasan obat-obatan berkualitas yang sesuai
  • Buat informasi yang tersedia mengenai dampak resistensi antibiotik
  • Memastikan pendanaan yang memadai dan berkelanjutan untuk mendukung program-program ini

Ahli kesehatan

Untuk mencegah dan mengendalikan penyebaran resistensi antibiotik, profesional kesehatan dapat:

  • Mencegah infeksi dengan memastikan tangan, instrumen, dan lingkungan Anda bersih
  • Hanya meresepkan dan keluarkan antibiotik saat dibutuhkan, sesuai dengan pedoman saat ini
  • Laporkan infeksi resisten antibiotik ke tim pengawas
  • Bicaralah dengan pasien Anda tentang bagaimana cara minum antibiotik dengan benar, resistensi antibiotik dan bahaya penyalahgunaan
  • Bicaralah dengan pasien Anda tentang pencegahan infeksi (misalnya vaksinasi, mencuci tangan, seks yang lebih aman, menutupi hidung dan mulut saat bersin dan batuk)

Industri kesehatan

Untuk mencegah dan mengendalikan penyebaran resistensi antibiotik, industri kesehatan dapat:

  • Berinvestasi dalam penelitian dan pengembangan antibiotik baru, vaksin, diagnostik dan alat lainnya.

Pada bulan Februari 2017, WHO menerbitkan daftar patogen prioritas yang penelitian dan pengembangan antibiotik baru secara aktif dianjurkan.

Prioritas 1: KRITIS

  • Acinetobacter baumannii, karbapenem-resistant
  • Pseudomonas aeruginosa, karbapenem-resistant
  • Enterobacteriaceae, karbapenem-resistant, penghasilan ESBL

Prioritas 2: TINGGI

  • Enterococcus faecium, vankomisin-resistant
  • Staphylococcus aureus, methicillin-resistant, vankomisin-intermediate dan resistant
  • Helicobacter pylori, clarithromycin-resistant
  • Campylobacter spp., fluoroquinolone-resistant
  • Salmonella, fluoroquinolone-resistant
  • Neisseria gonorrhoeae, sefalosporin-resistant, fluoroquinolone-resistant

Prioritas 3: MEDIUM

  • Streptococcus pneumoniae, penicillin-non-susceptible
  • Haemophilus influenzae, ampicillin-resistant
  • Shigella spp., fluoroquinolone-resistant

Sektor Pertanian

Untuk mencegah dan mengendalikan penyebaran resistensi antibiotik di sektor pertanian, berikut ini disarankan:

  • Berikan antibiotik pada hewan di bawah pengawasan “veterinary”
  • Tidak menggunakan antibiotik untuk mempercepat proses pertumbuhan atau untuk mencegah penyakit
  • Vaksinasi hewan untuk mengurangi kebutuhan akan antibiotik dan menggunakan alternatif antibiotik bila tersedia
  • Mempromosi dan menerapkan praktik yang baik di semua tahap produksi dan pengolahan makanan dari sumber hewan dan tumbuhan
  • Meningkatkan keamanan hayat di peternakan dan mencegah infeksi melalui peningkatan kesehatan dan penjagaan hewan yang baik

AMR adalah isu yang meluas dan kompleks. “World Antibiotic Awareness Week” pertama kali dimulai pada tahun 2015 kemudian setiap tahun pada pertengahan November. Banyak pendidikan akan melibatkan masyarakat untuk meringankan tekanan pada dokter untuk mengurangi resep antibiotik dan mengurangi resistensi antibiotik. Dengan meningkatnya kesadaran, diharapkan dapat memberi sokongan pada warga yang peduli untuk bekerja keras menghindari skenario kasus yang lebih buruk ketika akhir pengobatan modern terjadi akibat resistensi antimikroba.